Wednesday, January 13, 2010

Kiat-kiat menyelamatkan Bumi

Mungkin sudah tidak asing lagi mendengar slogan " go green, save our earth" dan jargon "Global warming". Dan juga sudah tidak di pungkiri lagi manusia juga merasakan panas yang semakin hari semakin mencekik kita.
Tahun ini musim kemarau lebih panjang dari musim hujan. Bayangkan saja, biasanya di bulan desember-januari kita tidak akan bisa tertawa lepas merasakan hangatnya mentari. Tapi tahun ini, matahari muncul di bulan paling dingin sekalipun. Saya bukan pengamat cuaca, tetapi saya bisa merasakannya, tentu saja. Dari dulu sejak kecil seingat saya jarang sekali matahari muncul dan tertawa terbahak-bahak di bulan desember-januari. Berarti di tahun ini adalah sebuah keajaiban, matahari tidak pernah malu lagi muncul tidak peduli ini musim dingin atau tidak. Sesungguhnya keajaiban atau awal sebuah bencana??
Saya bukan member Go green, save our earth. Terus terang belum pernah mendaftar dalam organisasi tersebut. Tapi disinilah saya, sebagai manusia yang ingin hidup nyaman di bumi, mewariskan sesuatu untuk anak cucu dan generasi penerus.
Banyak sekali himbauan-himbauan dan kiat-kiat dalam usaha penyelamatan bumi. Masih belum terlambat kawan.. Mari kita selamatkan bumi ini.
berikut ini kiat-kiat ala saya, mudah-mudahan bisa membantu:

a. Stop pembelian minuman ringan dari botol plastik ataupun kaleng.
Lebih baik membawa botol minuman sendiri dari rumah. Selain kresek atau plastik, botol minuman kaleng ataupun plastik adalah bibit sampah terbesar di bumi ini. Untungnya kita membawa botol minuman sendiri dari rumah selain menngirit pengeluaran anda, juga lebih sehat, mengingat berapa persen pengawet yang ada dalam minuman kaleng.

b. Budayakan menggunakan serbet/lap kain, bukan tissue.
Kegiatan hari-hari anda tidak pernah tidak melibatkan tissue bukan. Mulai dari sekedar mengelap keringat, aktivitas di kamar mandi, mengelap mulut dan bahkan hanya sekedar memegang makanan berminyak. Tahukah anda jika tissue terbuat dari pulp (bubur kertas) yang berasal dari batang pohon akasia dan eucalyptus yang diproses secara kimia. Untuk membuat tisu, produsen harus membuat perkebunan akasia dan eucalyptus (contohnya usaha yang dilakukan oleh PT. Musi Hutan Persada di Muara enim Sumatera Selatan ), lalu setelah pohon tersebut besar maka dilakukan penebangan untuk mendapatkan kayunya. Yang berarti suatu penggundulan hutan menyebabkan luas hutan alam semakin menyusut karena digantikan oleh Perkebunan Akasia dan eucalyptus. Berapa dosa yang anda dapatkan untuk menggunduli hutan, kemudian menyebabkan terjadinya bencana alam, dan penduduk yang meninggal dunia. Serbet atau lap kain mungkin terlihat kuno dan tidak praktis, masih perlu mencucinya. Namun apa salahnya? demi kesejehateraan dan kemakmuran bumi akan hutannya.

c. Jangan membungkus makanan, biasakan makan di tempat.
Sepertinya yang satu ini agak susah dilakukan oleh anak kost seperti saya. Biasanya anak kost suka membungkus makanan lalu di makan di tempat kost. Alasannya tentu saja supaya higienis, mengingat banyak sekali warung yang sedikit kurang bersih dalam penyajiannya. Lebih baik di bungkus, itulah prinsip anak kost. Namun jika kita melihat dari sisi lain, makanan yang di bungkus tentu saja menggunakan plastik dan kertas minyak. Bayangkan saja sehari kita makan 3 kali, maka dalam sehari kita menghasilkan 3 sampah plastik dan kertas minyak yang sulit di hancurkan. Hitunglah dalam sebulan, lalu kalikan jumlah anak kost di indonesia ini. OMG! miris membayangkannya... lebih baik masak lah sendiri, lebih hygienist.
d. Belanja dengan membawa kantong belanjaan sendiri.
Himbauan ini sudah umum sepertinya. Katakan "tidak" pada assistant supermarket ketika menawari plastik, keluarkan senjata kantong belanja ataupun tas andalan anda. Masukkan belanjaan dan keluarlah dari supermarket dengan senyum penuh kepuasan "hari ini saya sudah membantu bumi dari ancaman plastik."

e. Kurangi jajanan Snack ringan dan mulailah beralih ke jajanan tradisional.
hhehehe sedikit ngaco memang, tetapi masih bisa masuk akal kok. Ini bukanlah hal dimana saya mempromosikan jajanan tradisional, tetapi ini sebuah himbauan dan saran. ^^
Coba bayangkan berapa kali dalam sehari anda mengkonsumsi snack ringan terbungkus dalam plastik. wow! coba hitung. Sampah lagi, plastik lagi. Benar kata mbak dewi lestari, bumi ini seperti di cekik plastik. Beralihlah mengkonsumsi jajanan tradisional seperti pisang goreng, kue lapis, pukis dan bikang. Kuno? memang. Tapi setidaknya lebih aman dari snack ringan dan bahan pengawetnya. MENGERIKAN!!

0 comments:

Post a Comment